Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) telah menjadi buah bibir masyarakat dunia. Di samping telah menelan begitu banyak korban jiwa, pandemi Covid-19 juga telah mendera hampir keselurahan sendi-sendi kehidupan umat manusia; mencakup dimensi ipoleksosbudhankam. Sebagai wabah global, pandemi Covid-19 telah mengesampingkan bahkan menggeser aneka isu lingkungan lain yang senyatanya juga perlu mendapatkan perhatian dan upaya penanganan ekstra serius. Paralel dengan pendapat Witoelar (2014) dalam bukunya “Sweet Nothings”, bahwa semua krisis kehidupan manusia akan selesai dengan sendirinya saat dihajar dengan bencana.
Di negara-negara maju di dunia, dimana parameter kemajuan tak hanya diukur melalui kepemilikan material, melainkan juga kekayaan pikiran; telah mengupayakan berbagai solusi untuk memperlambat laju kerusakan lingkungan. Melalui aktivitas nyata, meski sederhana; kita telah berkontribusi positif terhadap upaya pelestarian bumi. Upaya edukatif yang dapat diterapkan guna pengelolaan lingkungan secara terpadu, dapat dilakukan melalui 3 cara, yaitu :
Ringkasnya, terdapat beragam cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan bumi dari pemanasan global. Kita bisa memulainya dari hal yang sederhana dan segera memulainya dari lingkungan yang paling dekat dengan kita, misalnya : gemar menanam di pekarangan; memilih serta memilah limbah dapur di rumah masing-masing. Upaya melestarikan lingkungan (bumi) adalah upaya menyelamatkan masa depan.