Perkembangan E-Sports di Indonesia
Olahraga elektronik atau yang lebih dikenal dengan nama E-Sports (Electronic Sports) adalah salah satu jenis olahraga yang menggunakan perangkat elektronik seperti komputer, telepon pintar, atau konsol gim sebagai medianya. Dalam perkembangannya, E-Sports tidak hanya sebuah olahraga melainkan telah berkembang menjadi hobi, style, bahkan sebagai tempat menghasilkan uang. Hal ini terbukti dengan diperkirakannya terdapat 62,1 juta pemain gim E-Sports di seluruh Indonesia.
Perkembangan E-Sports di Indonesia tidak dapat terlepas dari kaum remaja sejak era tahun 90-an. Para remaja pada era tersebut sebagian besar berasal dari komunitas-komunitas pemain gim di warung internet atau yang dikenal dengan waret menawarkan permainan multiplayer secara real-time. Hingga pada tahun 1999, terselenggaranya turnamen gim pertama kali yaitu Liga Game. Peserta Liga Game ini tersebar dari penjuru Indonesia dengan gim yang dipertandingkan yaitu Starcraft dan Quake II. Kebanyakan peserta yang turut serta adalah anak warnet yang sudah mahir untuk bermain gim Starcraft maupun Quake II. Sebuah turnamen yang tak akan pernah dilupakan oleh anak warnet kala itu.
Barulah 3 tahun kemudian, yakni pada tahun 2002, berlangsung kembali sebuah turnamen yang kini berubah nama menjadi Cyber Game. Gim yang diikutsertakan pada kompetisi tersebut kini bertambah menjadi: Brood War, StarCraft, Age of Empires II, Counter Strike dan FIFA World Cup.
Dengan berbagai pasang surut di dunia E-Sports Indonesia, perkembangannya kembali mencuat pada tahun 2018. Pada tahun ini, diselenggarakannya turnamen yang bertajuk GESC Indonesia Minor. Ajang ini menyelenggarakan turnamen Dota 2 yang saat itu juga menjadi gim MOBA PC sangat populer di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, hadiah yang diberikan mencapai US$300.000 atau sekitar Rp4.000.000.000.
Setahun kemudian, terselenggara turnamen gim mobile bernama Mobile Legends Profesional League (MPL) Season 4 yang merupakan sebuah gebrakan bagi industri E-Sports di Indonesia dan bermunculah kompetisi E-Sports lainnya. Hingga pada tahun 2019 berdasarkan data dari Indonesia eSports Premier League (IESPL) terdapat 62,1 juta orang yang aktif bermain gim. Dari situ mulailah perkembangan tim E-Sports di Indonesia bermunculan dan semakin banyak ke berbagai daerah di Indonesia.
Hingga kini, perkembangan E-Sports di Indonesia menunjukkan hasil yang positif. Berbagai turnamen baik dari swasta maupun pemerintah seperti Piala Presiden E-Sports diselenggarakan. Banyak juga tim-tim dari Indonesia yang berkancah tak hanya di tingkat nasional bahkan sampai ke tingkat dunia. Selain itu, berkembangnya berbagai macam genre gim juga mendukung perkembangan E-Sports di Indonesia seperti MOBA (Multiplayer Online Battle Arena), FPS/ TPS (First Person Shooter – Third Person Shooter), Battle Royale, Racing & Sports, Auto Battler, CCG (Collectible Card Games), RTS (Real Time Strategy), Fighting Games, dan genre-genre lainnya.
Perkembangan E-Sports di Indonesia juga tidak lepas dari peran pemerintah. Terbentuknya PBESI (Pengurus Besar Esports Indonesia) merupakan salah satu bentuk dari dukungan pemerintah. Dengan adanya PBESI di bawah naungan KONI, diharapkan dapat terus memajukan dunia E-Sports Indonesia.
DPS OSIS KAMTIB 2021